Si Bule yang Kontroversial

Tiba-tiba ingin nulis tentang salah satu temen kuliah yang ini. He's not special, not at all. He just ignites envious feeling for people, either in good or bad ways. Let's say his name is Kris. Well, nama asli sih, tapi ejaan bahasa Indonesia. Lengkapnya nama depan penemu benua Australia plus Allen yang kaya akan kayu, haha... (ngaco banget).

Kris dari awal kuliah semester kemarin anaknya aktif banget. Maybe it was partially the nature of foreigner who can speak more frankly, walaupun kadang sangat sangat nggak penting. Tapi bule juga nggak selalu begitu, jadi mostly karna kepriabdiannya dia yang mungkin ekstrovert sanguinis kali ya... Di awal-awal kuliah, it was a little bit annoying karna seems like he took any chances to speak, memonopoli diskusi karna dia paling vokal di kelas, bahkan interupt the lecturing proccess dengan komentar yang kadang OOT (Out Of Context). Kalo dia sampe baca ini (semoga enggak) pasti dalam hati dia ketawa juga, because that's the truth. However, somehow we feel grateful to have him, karna diskusi jadi nggak ernah sepi, terutama ketika ada tugas dan yang lain nggak berani ngomong ntah karna nggak tau, belum nyari, atau nggak PD buat ngutarain opini, Kris selalu jadi penyelamat, atau tumbal, whatever. Kadang bahasan yang diawali dia jadi pemantik juga hingga diskusi akhirnya jalan.

Sampe sekarang sepertinya dia masih aktif, hiperaktif. Sumpah itu bule rajin banget, tugas apa aja kelarnya paling cepet. Malah tugas semester udah dikerjain di awal masuk kuliah. Dia nyemilnya buku kali ya, trus sleepwalkingnya ngerjain paper. Inilah yang harusnya dicontoh sama anak-anak, termasuk saya. Semangat kerjanya dan kreativitasnya dalam menulis. Setidaknya dia selalu mencoba, he does more along with talk a lot. Kalo orang Jawa bilang, sumbut lah...

Hari ini dia ulangtahun. Tahun kemarin, on his birthday, dia ngajakin temen-temen bagi-bagikan makanan buat tuna grahita dan fakir miskin terutama yang udah tua di sekitar pasar Bringharjo. He said today is too. Orang yang berpikiran negatif akan berfikir, kalo mau ngamal ya ngamal aja, gitu kan berarti dia pamer (naudzubillah). Tapi orang yang bisa melihat positifnya, pamer atau tidak itu hanya Allah yang tahu. Yang pasti, dia punya sisi baik yang mau dia tularkan ke temen-temennya, bahwa banyak orang yang patut dibantu, bahkan sekotak nasi aja bikin mereka seneng.
Saya pribadi salut sama dia. Envious, right! Well, a part of him is.

Somehow dia memantik semangat saya, supaya nggak kalah sama dia, supaya bisa berprestasi, nggak cuma academically but also socially. In a good way.

Comments

  1. binaaaa,, mudah2an si 'kris' gak baca tulisanmu yaaa.ahahahh
    emang, dia itu mau disebelin juga iya, di contoh juga iyaa,,yaah paket lengkap deh untuk kelas kita. :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Chrysanthemum (Tea)

Rindu Itu Berat

What is Good Teacher?