Posts

Showing posts from 2014

Diskusi : Backlash dalam novel Cinta Suci Zahrana oleh Habiburrahman El Shirazi - Inspirasi.co

Hello, kalo ini saya mau marketing, hehe. Tenang aja, bukan marketing barang ato jasa, tapi marketing review saya yang bertajuk kritik sastra. :D. Berawal dari info adanya lomba kritik sastra yang diposting temen di grup facebook, sepertinya menarik. Nggak ada salahnya nyoba, walaupun ini pertama kalinya ngirim artikel ke media lain di luar media pribadi, nothing to lose lah... :D. Lombanya cukup simpel, tinggal login, posting kritik sastra atau resensi, marketing artikel kita biar banyak dikomen, udah. Sebenarnya nggak harus banyak dikomen juga, tapi siapa tau kalo usaha sedikit dengan marketing sana sini bisa dapet banyak komen, dapet hadiah favorit deh, wkwkwk... Anyway, menang atau nggak is not a big deal, yang penting berani mengutarakan pikiran, daripada dimakan trojan. As for me, that's what matter for now. And who knows, it's going to be my first step to further participation in literature. What about you guys? Have you take your first step? Diskusi : Backlash dalam n

My Desk my Throne

Setiap orang pasti punya spot tertentu yang bikin mereka paling betah berlama-lama, ntah di rumah, di kampus, di sudut kota. As for me, when at home (kosan termasuk rumah juga), my desk is my throne.  Kemarin waktu Tari, temen kampus tetangga kamar lewat depan kamar, dia komen.. "Ini nggak hari ini, kemaren, 2 hari yang lalu, seminggu lalu, mbak bina posisinya tetep ya, pasti di meja, cuma bajunya aja yang ganti." ... and she was so right.  Kalau waktu saya di kamar dalam keadaan melek itu 100%, I do spend 60% on my desk. Ngapain? Ya banyak. Kebanyakan di depan laptop, ntah surving, ngerjain tesis, nonton film, ngapain-ngapain lah. Kalo lagi males sama screen, do some traditional stuffs like writing on my diary (emm.. should I skip this part? :D), bikin catetan tentang tesis, baca buku, sampe foto selfie, hehehe. Jaman-jaman S1 waktu masih di rumah bude juga, meja belajar adalah tempat di mana saya bertengger terutama setelah magrib. Mungkin kebiasaan waktu kecil

Landmark Jogja: Tamansari dan sedikit detil di dalamnya.

Image
Jogja terkenal dengan wisata kulturalnya. Kesenian, budaya, kerajinan, landmark bersejarah, banyak banget bisa ditemukan di kota ini. Salah satu landmark Jogja yang sangat terjangkau baik jarak maupun tiket masuknya adalah Tamansari, area yang konon tempat Raja Hamengkubuwono, Ratu, dan selir-selirnya (plural ya...) berrenang. Kalau kita ngetik "tamansari" di google pasti akan banyak sekali ditemukan halaman berisi info tentang lokasi, sejarah, dan foto-foto yang menerangkan tentang tamansari, the water castle. Well, I am not telling you the general things, not just because I don't really know, to be honest, but you can find it easily elsewhere. Instead, I want to share my experience that might be useful for those who want to go there. Tempat ini cukup banyak dikunjungi wisatawan karena lokasinya deket kota, jadi kalau mau ke keraton, malioboro, benteng Viedeberg, sepaket lah sama Tamansari, hehe... soalnya deket banget. Dari alun-alun mungkin naik becak Rp.5000,-, ata

Si Bule yang Kontroversial

Tiba-tiba ingin nulis tentang salah satu temen kuliah yang ini. He's not special, not at all. He just ignites envious feeling for people, either in good or bad ways. Let's say his name is Kris. Well, nama asli sih, tapi ejaan bahasa Indonesia. Lengkapnya nama depan penemu benua Australia plus Allen yang kaya akan kayu, haha... (ngaco banget). Kris dari awal kuliah semester kemarin anaknya aktif banget. Maybe it was partially the nature of foreigner who can speak more frankly, walaupun kadang sangat sangat nggak penting. Tapi bule juga nggak selalu begitu, jadi mostly karna kepriabdiannya dia yang mungkin ekstrovert sanguinis kali ya... Di awal-awal kuliah, it was a little bit annoying karna seems like he took any chances to speak, memonopoli diskusi karna dia paling vokal di kelas, bahkan interupt the lecturing proccess dengan komentar yang kadang OOT (Out Of Context). Kalo dia sampe baca ini (semoga enggak) pasti dalam hati dia ketawa juga, because that's the truth. Howe

Rindu Masjidil Haram

Image
Setelah dikasi kesempatan Allah mengujungi rumahNya di Mekah sono, sekarang kalo liat masjidil haram, fotonya aja, rasanya kangeeen banget pengen ke sana lagi. So here I write to at least recalling the memories I've got there and remind me how great the very place is. Subhanallah. Masjidil haram adalah masjid terbesar di dunia dan akan diberi syafaat oleh Allah paling banyak bagi siapa aja yang mendirikan sholat di sana, 10.000 syafaat dalam setiap rakaat. wow ya :D. Keseluruhan Masjidil Haram. Gambarnya jadi kecil kalo mau ke captured  semua Buat yang berlangganan tv kabel, biasanya ada channel mecca  yang 24 sehari 7 hari seminggu nayangin kondisi di masjidil haram secara langsung. Dari tv itu bakal kelihatan gimana gedenya masjid dan betapa banyaknya orang yang berlalu lalang di sana. Nggak ada matinya sama sekali. Mau ke mesjid siang hari pas panas-panasnya, atau tengah malem, atau pagi buta sebelum subuh pun tetep aja rame. Mungkin karena sebelum sampai sudah sering bac

Mendaki Puncak Suroloyo

Image
Sunset, kabut, hawa dingin, kebersamaan :) Diambil dari puncak Suroloyo menjelang magrib Pada 9 September 2013 lalu saya dan sembilan teman lainnya berkunjung ke salah satu wisata alam di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Perjalanan kita waktu itu bertajuk "camping" dan naik ke puncak Suroloyo. Kata naik saya ubah jadi mendaki (sama-sama kata kerja untuk menunjukkan perpindahan dari bawah ke atas kan, haha). Berasa mendaki gunung apa gitu ya... Perjalanan itu sudah direncanakan dari lumayan jauh hari dan sempet diundur beberapa kali. Tapi finally, we did it! yay! OKE. Here's a brief story about it. Suroloyo adalah salah satu bukit di daerah Kulon Progo, salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, sampingnya Bantul. Puncak Suroloyo merupakan puncak tertinggi di daerah pegunungan Manoreh dan dari situ bisa kelihatan candi Borobudur meskipun kecil banget. Jangan salah, walaupun Suroloyo bukan gunung melainkan bukit, tapi nggak kalah keren dan nggak kalah susa