Ngliput Time

Agustus lagi, musim maba lagi, ospek lagi, ngliput lagi.
Dari tahun pertama jadi mahasiswa, hari-hari yang menyenangkan adalah pas ospek. Tahun pertama, diospek. Setaun berikutnya dan seterusnya, ngliput ospek.
Sebenernya waktu pertama kali jadi kakak tingkat (tahun 2007), pinginnya ikutan jadi panitia ospek. Sayangnya gatot. Waktu itu SK Rektor pertama yang menyatakan bahwa kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PKK) Maba alias ospek dipanitiai oleh dosen dan dibantu oleh mahasiswa. Sempet ada berkali-kali hearing antara panitia yang udah dibentuk 2 bulan sebelum hari H, sama pada birokrat program (waktu itu belom jadi fakultas). Intinya, panitia ospek bentukan mahasiswa di prodi Bastra boikot dan mogok cawe-cawe di urusan ospek mengospek. Ada juga Teknik sama Mipa kalo nggak salah.

Untung Mimesis ngobatin luka hati ini (hohoho, lebay detected). Jadi alih-alih ngospek, anak-anak Mimesis yang nggak ada 10 biji (termasuk editor) bikin jurnal ospek pertama punya Mimesis. Keren pokoknya, break through cetusan mas Eko, Ketum Mimesis waktu itu.
Jadi selama empat hari, kita nggak ikutan ngospek atopun diospek, tapi ikutan berangkat pagi-pagi buntet dan pulang paling cepet jam 6 sore.

Banyak banget lebihnya lo ternyata.
1. Lebih seru, soalnya nggak stay di satu tempat ato cuman nungguin maba dikasi materi. Nggak bingung mikirin apa jadwal selanjutnya dan koordinasi sama panitia laen. Otomatis itu. Gimana bisa dapet berita kalo cuma stay di satu tempat. Yang paling seru, ketemu banyak orang, ngobrol sama banyak orang yang nggak dikenal (wawancara), berantem sama panitia (sempet galak-galakan tampang sama kapel ospek fakultas), mikirin pertanyaan spontaniously, dimarahin korlap, sampe nunggu dekan ato PD berjam-jam.
2. Lebih Eksis. Dari segi kelilingnya aja udah pasti kemana-mana, di depan maba, di belakang maba, ikut-ikutan panitia, sksd, jayus jayus geje. Lebih eksis juga pas foto-foto, apalagi yang kebagian bawa kamera, hohoho
3. Lebih capek. Last but not least, berhubung nggak bisa stay aja kalo mau dapet berita, jadi kudu mobile. Idealnya emang at least satu orang dikasi "jatah" ngliput dan stay di mana... gitu yah. Tapi berhubung sumber daya reporternya kurang, jadi dibagi jadi tiga tim (ada yang terdiri dari satu orang (anggota lama), ada yang dua orang (anggota baru). Masing-masing tim punya tanggungjawab sendiri, antara 3 sampe 4 fakultas.

Yang pasti, hari pertama biasanya semangat banget. Hari ke dua kaki pada njarem. Hari ke tiga mulai sehat dan agak semangat lagi. Hari ke empat loyo. haha....
Tapi sampe sekarang momen-momen kaya gini masih tetep jadi momen yang s tunggu. Bedanya, sekarang nggak ada kewajiban bikin artikel kali ya, bantuin wawncara aja sama ngedit-ngedit. Jadi kudu sangu buku pedoman EYD besok.
Smangat!! Salam Persma!!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Chrysanthemum (Tea)

Rindu Itu Berat

What is Good Teacher?