The 2nd Borobudur Writer & Cultural Festival

Terimakasih Tuhan, karena telah menempatkanku untuk belajar ilmu sastra di kota budaya,  Yogyakarta.
Terimakasih Yogyakarta, karena telah membukakan wawasanku tentang Nusantara.  Terimakasih Nusantara, karena telah membuatku bangga.
Terimakasih :)

                                            Acara Malam di Pendopo penerbit Dunia Tera

Berawal dari wacana Studi Wisata Program Pascasarjana Ilmu Sastra 2013 untuk mahasiswa S2 Ilmu Sastra FIB UGM, selama tiga hari kemarin saya dan teman-teman pasca ilmu sastra yang ikut acara itu menginap di salah satu penginapan di dekat Borobudur, Magelang. Ternyata Studi Wisata kami barengan dengan acara Borobudur Writers and Cultural Festival dan kami otomatis jadi pesertanya sekalian. Nice.

Tadinya saya kira acara ini seperti seminar Nasional yang diadain kampus, ternyata ini acara Internasional yang membahas sejarah kebudayaan dan kekayaan Nusantara, khususnya kelautan, dengan pembiacara para pakar di dunia sastra, budaya, sejarah, dan kelautan. Ada nama-nama yang familiar seperti Jaya Suprana dan Remy Sylado (kata Agus, bapak ini mungkin terobsesi dengan nada lagu do Remy fa sol Sylado :D, dan dia mirip Ernest Hemmingway!!)

Acaranya sendiri kebanyakan t seminar dan diskusi tentang sejarah rempah-rempah, kekayaan laut, dan pemutaran film tentang itu siang hari sampe sore di Hotel Manohara, Borobudur. Malamnya, acara lebih santai, seperti pertunjukan musik akustik, bedah buku, bedah puisi di pendopo penerbit Dunia Tera yang dekat dengan Pondok Tingal, tempat kami menginap.



Ruang diskusi di Hall Hotel Manohara, Borobudur


Seru?? yap! Selain karena wawasan yang bertambah (pastinya), tempat penyelenggaraan rangkaian acaranya prestisius. Pembukaan di Hotel Ambarukmo, hotel besar yang nyambung sama Ambarukmo Plaza (Amplaz), Mall terbesar di Yogya. Tiga hari berikutnya, diskusi dan pemutaran film di hotel Manohara, Borobudur, yang ada di area Borobudur. Benefitnya, bisa sekalian masuk Borobudur gratis karna halaman di dalam hotel nyambung sama Borobudurnya, cuma tersekat pagar setengah meter yang selalu terbuka di siang hari. Menginap di pondok Tingal, nggak jauh dari Manohara, yang bernuansa vintage dan merakyat, walaupun harganya ya... standar area Borobudur lah... Di jadwal acara sih ada juga yang di Hyatt, tapi saya kurang tau acara apa karena hari ke dua kami punya acara diskusi sendiri dari kampus, jadi nggak ikut acara Borobudur Writers. Terakhir, penutupan di hotel Sheraton Mustika, Yogyakarta.

Over all, acara ini keren. Ternyata publikasinya lumayan gencar, sampe ada acara seminar "Road to" nya juga dari bulan Maret yang lalu. Selain itu, media bergengsi seperti Kompas, Tempo, the Jakarta Post juga meliput acara ini, dari publikasi sampe pelaksanaan. Websitenya juga ada. Kayanya memang acara ini dirancang buat jadi besar, sehingga bisa lebih memperkenalkan sejarah Indonesia pada Dunia, juga menjembatani berbagai komunitas untuk saling mengenal dan bertukar wacana dan wawasan. Bener-bener nggak rugi kemarin ikutan acara ini. Jadi,



Sayonara acara-acara Yogya lainnya ^^.

Foto-foto dulu sebelum acara hari ke 3
Bagi yang ingin tahu lebih banyak atau ikutan acara ini tahun depan, atau berita-berita tentang acara ini, cekidot

http://borobudurwritersfestival.com/category/liputan/

Comments

Popular posts from this blog

Chrysanthemum (Tea)

Rindu Itu Berat

What is Good Teacher?