Akhir-akhir ini tema yang sering banget muncul di program berita di tv adalah "GENG MOTOR". Puas loe, puas?? bangga loe sekarang jadi berita utama kriminal?! (hehehe, sok-sok an jakarte ane ye). Takjub saya waktu pertama kali liat berita kriminal geng motor ini. Kesan pertama yang ada waktu itu adalah "naudzubillah, sombong banget orang-orang ini main aniaya main bacok. Emang dia bisa bikin nyawa?". Intinya adalah I had a very bad impression to these flocks of people. Jadi inget film yang diputer waktu training panitia ospek jaman baheula dulu. Judulnya kalo nggak salah "Gridiron Gang", film tentang kenakalan remaja di salah satu negara bagian Amerika yang kebanyakan penduduknya orang afro. Jadi di daerah itu remajanya membentuk geng macem-macem, dan di antara geng itu ada yang temenan, ada yang musuhan, ada juga yang nggak ikutan geng tapi mereka hidup nggak tenang karna perang geng sering terjadi. Masalahnya adalah ketika perang geng terjadi, kriminal di mana-mana dan sasarannya suka ngawur, asal bukan anggota kelompoknya main dibunuh aja. Mirip kan sama modus yang baru-baru ini terjadi di pom bensin Shell di daerah kebayoran itu. Kalo dari liputan, ulasan, dan wawancara yang ditayangin di tv, modus penganiayaan yang dilakukan di jakarta beberapa minggu yang lalu juga karena balas dendam, tapi salah sasaran. Nah, apalagi namanya kalau bukan ngawur. Setelah searching dengan kata kunci "geng motor", beberapa fakta yang cukup bikin saya berdecak kagum adalah, geng motor ternyata udah ada di Indonesia dari lama banget (yang pertama 1978) bahkan sebelum saya lahir, dan mereka ada banyak. Geng satu dan yang lain ada yang musuhan, ada yang temenan, tapi yang pasti masing-masing sama-sama pengen diakui. Ini yang kadang memicu pertengkaran bahkan mereka menyebutnya dengan perang antar geng. Ppenyebabnya pun macem-macem, mulai dari tersinggung karna saling menyeggol atau dendam karna salah satu anggotanya di"lukai", physically or mentally. Selain itu, yang bikin kaget lainnya adalah trainingnya. Nggaya bener ya, geng aja pake training, heheh... Masalahnya trainingnya ini nyangkut-nyangkut bahaya. Dari artikel yang saya baca, beberapa geng mentraining anggota mereka untuk bisa berkelahi dan jadi pemberani. Nggak takut sama apapun dan siapapun termasuk melanggar aturan hukum, termasuk nggak takut sama orang tua. (Duh, parah). Mereka akan dinyatakan lulus dan dinobatkan jadi anggota sah geng setelah melewati tes, uji nyali, yang salah satunya nyali melanggar hukum dan berkendara di jalan berkelok-kelok menanjak menurun tanpa rem. Gosh! Namun sebenarnya beberapa geng yang diceritakan di artikel yang sama nggak terlalu kriminal juga sih. Mereka membentuk geng itu karna semakin banyak orang yang ingin menjadi anggota perkumpulan mereka dan gengnya pun bertujuan untuk mewadahi orang-orang yang memeiliki kesamaan pandangan atau hobi dalam otomotif. Malah salah satu geng ini ada yang berkolaborasi dengan pemerintah waktu musim kampanye. Jadi kandidat-kandidat dalam pemilihan umum bayar mereka yang punya banyak massa itu untuk kampanye. Bagus sih, selama nggak ada yang dirugikan. Sayangnya memang ada beberapa lainnya yang memiliki kegiatan kurang positif dan cenderung meresahkan masyarakat. Dan tunggu, yang kemarin bikin resah itu cerita lengkapnya di Kalau soal geng motor, lebih lengkapnya di

Comments

  1. klub motor beda sama geng motor lo yo.. ada yang murni hobi = klub, ada yang cenderung anarkis = geng, kalo klub sudah terstruktur + ada sangsi misal ugal2 an gak safety, apalagi bikin rusuh

    ReplyDelete
  2. yes, I seee. Dan lagi, geng motor itu seringnya macak e geje, dan biasae kl ngumpul motornya berragam :D

    kl club at least macak e nggk terlalu geje n biasae seingnya pemakai jenis motor yang sama

    ReplyDelete
  3. yup.. tp y emang ada oknum club motor sing gj..
    tp saiki wis jarang ikut kumpul2 ak.. wis tobat.. wis tuwek, hehehe. g enek wektu jg

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Chrysanthemum (Tea)

Rindu Itu Berat

What is Good Teacher?